Remaja adalah kelompok yang harus dipahami karena terkadang mereka memiliki gejolak emosi yang tidak terkendali. Meskipun begitu, setiap manusia pasti akan melewati masa ini dan memang sudah kodratnya. Maka, remaja adalah cikal bakal penerus suatu bangsa. Mereka akan tumbuh dan menjadi manusia yang ikut berpartisipasi di berbagai aspek dalam kehidupan ini. Namun, soal perbedaan remaja dan dewasa ini hanyalah terpaku pada waktu. Tidak ada salahnya jika selain memberikan koridor yang baik kepada para remaja tersebut, para kaum dewasa ini berusaha untuk mengerti dan memahami mereka. Karena pengertian dan pemahan terhadap kejiwaan para remaja merupakan hal yang tidak dapat di tawar-tawar lagi. Maka, seharusnya-lah para kaum dewasa yang pernah melalui masa remaja ini untuk mencoba untuk memahami dan mengerti kaum remaja ini, agar calon penggerak berbagai aspek di masa depan ini tidak sering kehilangan jalur-nya. Salah satunya yaitu dengan mengetahui dan mengerti tentang pertumbuhan dan perkembangan remaja.
Rentang Usia Remaja
Bagi wanita, rentang usia remaja berkisar antara usia 12 hingga 21 tahun dan bagi pria, rentang usia remaja berkisar antara usia 13 hingga 22 tahun. Maka, masa remaja awal berada pada usia 12/13 hingga 17/18 tahun dan remaja akhir berada pada usia 21/22. Periode Pubertas (transisi dari masa kanak-kanak menuju masa remaja) biasa terjadi di masa remaja awal. Di dalam Periode ini, terdapat perubahan-perubahan yang bersifat biologis. Perubahan biologis berupa mulai bekerjanya organ-organ reproduktif itu disertai pula oleh perubahan-perubahan yang bersifat psikologis.
Ciri-ciri periode pubertas adalah :
1.) Perkembangan organ-organ seks bagi puber wanita ditandai dengan haid pertama/"menarche" dan bagi pria ditandai oleh mimpi basah/"nocturnal emmissions".
2.) Gejala yang ditunjukan oleh si puber wanita antara lain pinggul yang membesar dan membulat, buah dada yang semakin menonjol, tumbuhnya rambut di daerah kelamin, ketiak, lengan dan kaki, ada perubahan suara dari suara kanak-kanak menjadi lebih merdu (melodious), kelenjar keringat lebih aktif dan sering tumbuh jerawat, kulit menjadi lebih kasar dibanding kulit anak-anak.
Gejala yang ditunjukan oleh si puber pria antara lain otot-otot tubuh, dada, lengan, paha dan kaki tumbuh kuat. Tumbuhnya rambut di daerah alat kelamin, betis dan kadang-kadang dada. Terjadi perubahan suara yaitu nada pecah dan suara merendah hingga sampai akhir masa remaja, volume suara turun satu oktaf, aktifnya kelenjar keringat yang banyak walaupun remaja tersebut bergerak sedikit saja.
Pada usia 11/12 tahun umumnya wanita lebih cepat pertumbuhannya dibanding pria sehingga secara tak sadar si puber pria sering merasa iri hati terhadap si puber wanita. Inilah mengapa sebabnya sering terjadi permusuhan antara puber pria dengan puber wanita. Istilahnya dinamakan "Sex Antogonisme". Namun, setelah mereka melalui pertumbuhan biologis lebih lanjut. Dimana si puber wanita mulai memperlihatkan lekuk tubuhnya dan si puber pria mulai memperlihatkan tubuh kekarnya, maka mulailah timbul saling tertarik antar dua jenis kelamin ini. Hal tersebut dipengaruhi oleh daya tarik seksuil / "Sex Appeal".
3.) Perilaku sebagai sebagian ciri pubertas ini di tunjukan dalam sikap, perasaan, keinginan dan perbuatan.
Sikap yang paling menonjol antara lain sikap tidak tenang dan tidak menentu, hal yang dulu menarik sekarang tidak lagi. Adanya penantangan terhadap orang lain seakan-akan ingin mengatasi kesenangan orang lain, penantangan terutama tertuju pada orang dewasa atau orang yang lebih berkuasa. Adanya sikap negatif yaitu kurangnya berhati-hati, gemar membicarakan orang lain, cepat tersinggung, mudah curiga dan sebagainya.
Perasaan yang menonjol antara lain adalah rasa sedih, yaitu ingin marah dan menangis meskipun penyebabnya "remeh", memusuhi jenis kelamin lain, adanya rasa bosan atas jenis permainan yang pernah di senanginya. Hal perasaan lain yang nampak adalah keinginannya untuk menyendiri dan senang melamun tentang dirinya. Perbuatan-perbuatan yang sering nampak antara lain terlihat enggan bekerja, nampak selalu lelah, kadang-kadang perilakunya "tidak sopan".
Ciri penting remaja awal (Transisi dari masa kanak-kanak menuju masa pubertas) :
Ketika usia seseorang telah genap 12/13, maka ia telah menginjak suatu masa yang di sebut Masa Remaja Awal. istilah yang biasa diberikan bagi masa ini adalah "Teenagers" (anak usia belasan tahun). Dalam awal masa remaja awal, terdapat gejala yang disebut "negative phase".
berikut uraian negative phase :
-Keinginan untuk menyendiri
-Berkurang kemauan untuk bekerja
-Kurang koordinasi fungsi tubuh
-Kejemuan
-Kegelisahan
-Pertentangan sosial
-Penantangan terhadap kewibawaan orang dewasa
-Kepekaan perasaan
-Kurang percaya diri
-Mulai timbul minat pada lawan seks
-Kepekaan perasaan asusila
-Kesukaan berkhayal
Di samping ciri-ciri dan gejala negative berikut, terdapat pula ciri-ciri khas seperti :
-Ke-tidak stabil-an perasaan dan emosi
Granville Stanley Hall menyebut masa ini sebagai perasaan yang sangat peka. Remaja mengalami badai dan topan dalam kehidupan emosi dan perasaannya. Keadaan semacam ini diistilahkannya sebagai "Storm and Stress". Tidak aneh lagi bagi orang yang mengerti jika melihat sikap dan sifat remaja yang sesekali sangat bergairah dalam bekerja tiba-tiba berganti lesu. Termasuk dalam ciri ini adalah ke-tak tentu-an cita-cita. Soal lanjutan pendidikan dan lapangan kerja tidak dapat di rencanakannya dan ditentukannya. Lebih-lebih dalam hal persahabatan dan Cinta. Rasa bersahabat sering bertukar menjadi senang, ketertarikan pada lain jenis suka "loncat-loncatan" atau "cinta monyet".
-Hal sikap dan moral (15-17 tahun)
Organ seks yang telah matang menyebabkan remaja mendekati lawan seks. Ada dorongan seks dan kecenderungan memenuhi dorongan itu, sehingga terkadang dinilai oleh masyarakat tidak sopan. Tambahan pula, ada keberanian mereka menonjolkan "Sex Appeal" serta keberanian dalam pergaulan dan "menyerempet" bahaya. Dari keadaan tersebut itulah sering timbul masalah dengan orang tua.
-Hal kecerdasan dan kemampuan mental
Kemampuan mental/kemampuan berpikir remaja awal mulai sempurna. Keadaan ini terjadi antara 12-16 tahun. Lebih jelas lagi apa yang di kemukakan oleh Alfred Binet, salah seorang pelopor mental tes berbangsa perancis, bahwa pada usia 12 tahun kemampuan anak untuk mengerti informasi abstrak, baru sempurna. Dan kesempurnaan mengambil kesimpulan dan informasi abstrak dimulai pada usia 14 tahun. Akibatnya si remaja awal suka menolak hal-hal yang tidak masuk akal. Penantangan pendapat sering terjadi dengan orang tua, guru, atau orang dewasa lainnya jika mereka (para remaja) mendapat paksaan menerima pendapat tanpa alasan yang rasional. Tetapi, dengan alasan yang masuk akal, remaja juga cenderung mengikuti pemikiran orang dewasa.
-Hal status remaja awal sangat sulit ditentukan
Status remaja awal tidak saja sulit ditentukan, bahkan membingungkan. Perlakuan yang diberikan oleh orang dewasa terhadap remaja awal sering berganti-ganti. Ada keraguan orang dewasa untuk memberi tanggung jawab kepada remaja dengan dalih "Mereka masih kanak-kanak". Tetapi, pada lain kesempatan, si remaja awal sering mendapat teguran sebagai "orang yang sudah besar" jika remaja awal tersebut bertingkah laku yang kekanak-kanakan. Akibatnya, si remaja awal pun mendapat sumber kebingungan dan menambah masalahnya.
-Remaja awal lebih memiliki banyak masalah yang dihadapinya
Ciri-ciri diatas menjadikan si remaja awal sebagai individu yang banyak masalah untuk dihadapinya. Sebab lain adalah sifat emosional remaja awal. Kemampuan berfikir lebih dikuasai oleh emosionalitasnya sehingga kurang mampu mengadakan konsensus dengan pendapat orang lain yang bertentangan dengan pendapatnya. Akibatnya, masalah yang menonjol adalah pertentangan sosial. Penyebab lain banyaknya masalah bagi remaja awal ini adalah berkurangnya bantuan orang tua / orang dewasa lain untuk memecahkan masalahnya. Bukan karena orang tua / orang dewasa mengabaikannya melainkan remaja tersebut yang menolak. Hal ini disebabkan karena mereka menganggap bahwa dirinya lebih mampu, serta menurut mereka, orang dewasa disekitarnya terlalu tua untuk dapat mengerti dan memahami perasaan, emosi, sikap, kemampuan berpikir dan status mereka.
Masa remaja awal adalah masa yang kritis, sebab dalam masa ini remaja akan dihadapkan dengan soal apakah dia bisa menghadapi dan memecahkan masalahnya atau tidak. Keadaan remaja yang bisa memecahkan masalahnya dengan baik, menjadi modal dasar dalam menghadapi masalah-masalah selanjutnya, sampai ia dewasa. Ketidakmampuan menghadapi masalah dalam masa ini akan menjadikannya orang dewasa yang bergantung.
Berikut perubahan hubungan-hubungan antara remaja pria dan wanita yang terjadi sepanjang masa pubertas :
- 9-11 Tahun : Para puber pria merasa bermusuhan/tidak peduli terhadap teman wanita. Namun, puber wanita mulai menunjukan perhatiannya terhadap puber pria.
- 11-14 Tahun : Para remaja mulai mengadakan kerja sama dalam kelompk-kelompok. Beberapa di antara mereka mulai menjalin hubungan "Cinta".
- 15-16/17 Tahun : Antara remaja pria dan wanita telah banyak yang mengadakan kencan.
Oleh : Aldi Mega Perdana
(Sumber dari Drs. Andi Mappiare - Psikologi Remaja)
No comments:
Post a Comment